Menurut Margareta Anggorowati, penurunan penduduk miskin di Provinsi Kepri dipengaruhi juga dengan beberapa kontribusi terbesar dari makanan dan bukan makanan di daerah perkotaan dan pedesaan di Provinsi Kepri.
“Penurunan jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri ini juga disebabkan beberapa tren positif pada penyaluran Bantuan Sosial pada triwulan 3 tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kepri yang tumbuh 1,15 persen pada triwulan 3 tahun 2024, konsumsi rumah tangga pada tw 3 yang naik 1,61 persen,” ujarnya.
Serta penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 0,41 persen dan peningkatan upah buruh pada Agustus 2024 lalu.
Sementara itu, Margareta Anggorowati juga memaparkan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Kepri atau Gini Ratio pada September 2024 yang mengalami kenaikan 2,5 persen dari Maret 2024.
“Yang mana, Gini Ratio pada September 2024 sebesar Rp. 807.602 per kapita per bulan,” ungkapnya.